Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan Mutu Sekolah

PROPOSAL PENELITIAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU SMA NEGERI 1 MOJOSARI
Oleh
Desi Mela Triandani
NIM 101714206
MP-B 2010

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan sebuah proses pencerdasan kehidupan bangsa yang digunakan sebagai sarana dalam membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Keberhasilan suatu Lembaga pendidikan atau sebuah sekolah ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, baik dari segi karyawan, buruh, manajer, serta pegawai lainnya yang mampu menunjang aktifitas sebuah sekolah.
Kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang telah dibuat oleh pemerintah diantaranya dituangkan dalam UUD 1945, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah, Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kompetensi Guru, Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidik dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk pengembangan pendidikan. Kebijakan-kebijakan pemerintah tersebut sangat penting adanya sebagai pedoman untuk melaksanakan segala kegiatan pendidikan di sekolah. Namun kebijakan pemerintah tersebut tidak akan berguna apabila pihak sekolah tidak berbuat apa-apa dalam mengembangkan sekolahnya. Oleh karena itu, efektifitas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di sekolah sangatlah vital kedudukannya. Kunci utama agar perencanaan dan program-program pengembangan pendidikan di sekolah berjalan optimal berada di tangan para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.
Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah (Sule dan Saefullah, 13:2005).
Menurut French yang dikutib oleh Minarti, mendefinisikan Manajemen personalia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai penarikan seleksi, pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan  sumber daya manusia (SDM) oleh organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan pengakuan pada pentingnya tenaga pendidik dan kependidikan pada sekolah sebagai sumber daya manusia yang vital, yang memberikan sumbangan terhadap tujuan sekolah, dan memanfaatkan fungsi dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber daya manusia dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, sekolah, dan masyarakat (https://hendraprijatna68.files.wordpress.com. Manajemen Pemberdayaan SDM di Sekolah. Diunduh pada tanggal 7 Desember 2012 pukul 10.00 WIB).
Di dalam memajukan sekolah manajemen sumber daya manusia yang terpenting adalah dari faktor tenaga pendidikanya, dengan memiliki tenaga pendidik yang kompeteen dibidangnya maka akan dapat memberikan kontribusi yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan/kemajuan sebuah sekolah. Bila dipahami, maka tugas guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Menurut Roestiyah N.K.,bahwa guru dalam mendidik anak didik bertugas untuk:
1.    Menyerahka kebudayaan terhadap anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.
2.    Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila.
3.    Menyiapkan anak menjadi warga negara yan baik sesuai undang-undang pendidikan yang merupaka keputusan MPR.
4.    Sebagai perantara dalam belajar. Di dalam proses belajar guru hanya sebagai perantara/medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku, dan sikap.
5.    Guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut kehendaknya.
6.    Guru sebagai penghubung antara sekolah dan mesyarakat. Anak nantinya akan hidup dan bekerja, serta mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian anak harus dilatih dan dibiasakan di sekolah dibawah pengawasan guru.
7.    Sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalankan lebih dahulu.
8.    Guru sebagai administrator dan manajer.
9.    Pekerjaan guru sebagai suatu profesi. Seorang guru harus menyadari benar-benar pekerjaannya sebagai suatu profesi.
10.    Guru sebagai perencana kurikulum.
11.    Guru sebagai pemimpin untuk anak didiknya.
12.    Guru sebagai seponsor dalam kegiatan anak-anak didiknya.
Namun didalam memanajemen sumber daya manusia hendaknya terlebih dahulu dilakukannya perencanaan dan pengadaan tenaga kependdidikan/pegawai agar pegawai yang dimiliki suatu sekolah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki seorang tenaga kependidikan/pegawai. Tahap kedua yaitu dilakukannya pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan/pegawai. Kemudian dilakukan penilaian terhadap Tenaga kependidikan/pegawai tersebut.
Semua orang menyadari bahwa perencanaan merupakan bagian terpenting. Oleh karena itu, perencanaan menyita waktu banyak dalam proses manajemen. Dengan kata lain, perencanaan mengatur orang-orang yang akan menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing orangdalam rangka mencapai tugas organisasi (Minarti, 127:2011).
Pengembangan tenaga kependidikan/pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan dan jabatan, sebagai kemajuan teknologi dan semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya pendidikan. Pengembangan tenaga kependidikan/pegawai  sebagai upaya untuk mutu pendidikan serta efisiensi kerja seluruh tenaga sekolah yang berada dalam satu unit organisasi pendidikan.
Penilaian tenaga kependidikan/pegawai adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengetahui secara formal maupun informal untuk mengetahui hal-hal yang menyangkut pribadi, status, pekerjaan, prestasi kerja, maupun perkembangan pegawai sekolah sehingga dapat dikembangkan dan dipertimbangkan nilai objektif dalam mengambil tindakan terhadap seorang tenaga sekolah (Minarti, 127:2011).
Berdasar hasil observasi pada awal November 2012 yang dilakukan di SMA Negeri 1 Mojosari, diketahui bahwa masih ada Guru yang tidak berkompeten, dengan artian disini bahwa Guru dengan lulusan Sarjana Agama islam disana mengajar mata pelajaran Seni Teater. Hal ini membuktikan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusianya tidak dirikrut oleh pihak sekolah dengan prosedur yang benar dan masih banyak yang harus diperbaiki.
Berdasar permasalahan yang muncul pada Manajemen Sumber Daya Manusia di SMA Negeri 1 Mojosari menyebabkan banyak tenaga kependidikan/pegawai di sekolah tidak berkompeten di bidangnya sehingga sekolah akan sulit berkembang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan Mutu SMA Negeri 1 Mojosari”.
1.2    Fokus Penelitian
Peneliti memberikan batasan/fokus dalam pembahasan penelitian ini agar pembahasan tidak melebar dari lingkup permasalahan yang dimaksud. Berikut batasan penelitian atau fokus masalah penelitian ini.
a)    Perencanaan dan pengadaan tenaga kependidikan/pegawai di SMA Negeri 1 Mojosari difokuskan hanya pada Guru, tidak menyangkut pegawai atau staff yang lainnya.
b)    Cara dan upaya yang dilakukan SMA Negeri 1 Mojosari dalam pembinaan tenaga kependidikannya/pegawai difokuskan hanya pada program-program sekolah yang telah dibuat oleh pihak sekolah.
1.3    Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan Mutu SMA Negeri 1 Mojosari.
1.3.2    Tujuan Khusus
Berdasarkan kesesuaian tujuan umum tersebut, dapat dirinci menjadi dua tujuan khusus, diantaranya:
1)    Untuk mendeskripsikan perencanaan dan pengadaan tenaga kependidikan/pegawai di SMA Negeri 1 Mojosari.
2)    Untuk mendeskripsikan cara/upaya pembinaan tenaga kependidikan/pegawai di SMA Negeri 1 Mojosari.
1.4    Manfaat penelitian
1.4.1    Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada studi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sehingga dapat menambah kajian tentang Upaya peningkatan Manajemen Sumber Daya Manusia di Sekolah.
    1.4.2    Manfaat Praktis
    Bagi peneliti, penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut.
1)    Menambah wawasan menegenai proses perencanaan, pengadaan, serta pembinaan/pengembangan tenaga kependidikan/guru di suatu sekolah.
2)    Mengikuti perkembangan dan perubahan Manajemen Sumber Daya Manusia di Sekolah yang terus berkembang, dan
3)    Mampu menilai sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan oleh suatu sekolah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Bagi mahasiswa, khusunya Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut.
1)    Menambah pengetahuan tentang studi Manajemen Sumber Daya Manusia mengenai materi perencanaan dan pengadaan tenaga kependidikan/pegawai serta pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan/pegawai di sekolah. Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan akan mengetahui secara luas bagaiamana suatu sekolah dapat memiliki Sumber Daya Manusia yang baik di dalamnya.
Bagi SMA Negeri 1 Mojosari, penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut.
1)    Mendapatkan perhatian lebih karena masalah manajemen sumber daya manusia yang ada di SMA Negeri 1 Mojosari dapat ditingkatkan kualitasnya dari segi pegawai/gurunya yang berkompeten dibidangnya. Sehingga untuk perencanaan dan perikrutan pegawai/guru yang akan datang akan lebih diperhatiakan lagi yang kelak akan dapat menjadikan SMA Negeri 1 Mojosari menjadi sekolah yang dapat diperhitungkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
1.5    Sistematika Laporan Penelitian
Sistematika laporan penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Pada Bab I Pendahuluan, diuraiakan latar belakang yang di dalamnya dipaparkan mengenai efektifitas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di sekolah yang sangat vital kedudukannya. Kunci utama agar perencanaan dan program-program pengembangan pendidikan di sekolah berjalan optimal berada di tangan para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. Serta Fokus penelitian yang meliputi Perencanaan dan pengadaan tenaga kependidikan/pegawai di SMA Negeri 1 Mojosari difokuskan hanya pada Guru, tidak menyangkut pegawai atau staff yang lainnya serta serta fokus yang kedua adalah Cara dan upaya yang dilakukan SMA Negeri 1 Mojosari dalam pembinaan tenaga kependidikannya/pegawai difokuskan hanya pada program-program sekolah yang telah dibuat oleh pihak sekolah.
Pada Bab II Kajian Pustaka diuraikan fokus-fokus penelitian yang meliputi konsep sumber daya manusia, yang di dalamnya dijelaskan tentang Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaanatau organisasi sekolah dalam pencapaian tujuannya. Dijelaskan pula mengenai Perencanaan dan pengadaan tenaga kependidikan/pegawai, serta Upaya Peningkatan Kualitas Manajemen Sumber Daya Manusia.
Dan pada Bab III Metode Penelitian diuraikan mengenai bagaimana penelitian dilaksanakan. Mulai dari pendekatan penelitian, rancangan penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti di lapangan, data dan sumber data yang didapat oleh peneliti, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1    Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam pembangunan nasional, pendidikan merupakan sebuah proses pencerdasan kehidupan bangsa yang sekaligus menjadi sarana untuk membangun manusia yang seutuhnya. Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan juga ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, baik dari segi pengambilan keputusan, penentu kebijakan, mendidik peserta didik dengan baik, serta memberikan sumbangsih yang positif pada masyarakat sekitar.
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaanatau organisasi sekolah dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup dari mulai memilih siapa saja yang memilki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam perusahaan atau lembaga sekolah seperti yang disyaratkan oleh suatu perusahaan atau lembaga sekolah hingga bagaimana agar kualifikasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembankan dari waktu ke waktu. Oleh karena manajemen sumber daya manusia ini merupakan proses yang berkelanjutan, tidak hanya dalam organisasi perusahaan saja melainkan juga dalam organisasi sekolah, maka perhatian terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus dalam sebuah organisasi.
Karena kesuksesan dari manajemen sumber daya manusia ini sangat memegang peranan kunci, oleh karena itu dapat dikatakan peran manajemen sumber daya manusia ini sangat vital bagi terwujudnya tenaga kerja yang produktif, efektif, dan efisien.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangat menentukan dalam suatu organisasi sekolah, dan perlu terus dikembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi maupun bagi pengembangan sekolahnya.
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang memiliki kedudukan istimewa dibandingkan dengan sumber-sumber yang lain. Sumber daya manusia mampu bertahan karena memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi serta kemampuan untuk memperoleh dan menggerakkan sumber daya-sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi perubahan. Dengan demikian unsur sumber daya manusia merupakan satu-satunya unsur dalam organisasi yang memiliki dinamika untuk berkembang ketika memperoleh ilmu dan pengembangan dari lingkungannya.
Berbeda dengan Gary Dassler yang mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia meliputi:
•    Melakukan analisis jabatan
•    Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrup pra calon pekerja
•    Menyeleksi calon pekerja
•    Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
•    Menata-olah upah dan gaji
•    Menyediakan insentif dan kesejahteraan
•    Menilai kinerja
•    Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
•    Pelatihan dan pengembangan
•    Membangun komitmen karyawan
•    Dan apa yang hendaknya diketahui oleh seorang manajer
•    Peluang yang adil dan tindakan afirmatif
•    Kesehatan dan keselamatan karyawan
•    Keluhan dan hubungan relasi karyawan
Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya manusia dalam organisasi dan lembaga, dengan tujuan untuk memberikan kepada organisasi dan lembaga tersebut satu tujuan kerja yang efektif serta mampu meningkakan mutu lembaga/sekolah. Secara umum langkah-langkah manajemen sumber daya manusia ditujuakan kepada tenaga pendidik (guru) yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Dalam hal ini tujuan yang hendak dicapai tidak lain adalah terciptanya tenaga pendidik (guru) yang profesional, yang selanjutkan diharapkan akan melahirkan hasil pendidikan yang berkualitas. Sehingga fungsi-fungsi manajemen dapat membawa peningkatan profesionalitas guru, kemudian bisa melaksanakan perubahan dalam pembelajaran.
2.2    Perencanaan dan pengadaan tenaga kependidikan/pegawai
Setiap aktivitas manajemen biasanya diawali dengan planning atau perencanaan. Sebagaimana Adigum dalam teori manajemen: If we fail to plan, we will plan to fail,sekiranya kita gagal dalam merencanakan, maka kita pada hakikatnya telah merencanakan kegagalan (Sule dan Saefullah, 197:2005). Oleh karena itu, perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi sebuah keharusan dalam operasional sekolah. Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi sekolah dalam mencapai tujuan suatu sekolah. Perencanaan sumber daya manusia harus mampu berpegang pada prinsip pokok untuk mendayagunakan pegawai/karyawan yang sudah dimiliki secara efektif dan efisien, sebelum memprediksi kebutuhan (demand) jumlah dan kualifikasi pegawai/karyawan baru yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan dimasa mendatang.
Jenis/bentuk perencanaan sumber daya manusia:
•    Perencanaan sumber daya manusia jangka pendek
Perencanaan jangka pendek ini adalah untuk mengisi kekosongan jabatan/pekerjaan yang diprioritaskan satu tahun mendatang. Karena jika jabatan pokok ini tidak segera diisi maka akan berdampak pada pelayanan umum dalam bidang tertentu menjadi terhenti.
•    Perencanaan sumber daya manusia jangka sedang
Perencanaan jangka sedang ini untuk mengisi prediksi kekosongan jabatan antara dua sampai lima tahun mendatang. Hal ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan ketersediaan internal berdasarkan hasil analisis volume dan beban kerja yang diketahui melalui hasil audit sumber daya manusia dan informasi hasil analisis pekerjaan yang akurat.
•    Perencanaan sumber daya manusia jangka panjang
Perencanaan ini dilakukan untuk memperoleh calon karyawan yang memiliki kemampuan potensial sehingga dapat dikembangkan menjadi kemampuan real yang prima dalam mengantisipasi tantangan pemberian pelayanan umum, baik untuk jabatan struktural maupun fungsional.
Setelah perencanaan sumber daya manusia dibuat, maka langkah selanjutnya dalam pelaksanaannya adalah penyediaan sumber daya manusia atau penyediaan tenaga kerja (guru). Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar sekolah sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan sebanyak mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sekolah. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar.
Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di sekolah. Seleksi adalah proses penentuan, pemilihan dan penetapan orang orang tertentu yang akan diterima sebagai tenaga baru/ pegawai setelah terlebih dahulu diadakan proses rekrutmen.
2.3    Upaya Peningkatan Kualitas Manajemen Sumber Daya Manusia
Undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa ”kedudukan” guru adalah sebagai tenaga “profesional”. Seseorang yang menyatakan dirinya profesional harus terus menerus meningkatkan layanan profesinya untuk meningkatkan kemaslahatan anak didiknya. Karena tugasnya yaitu membelajarkan siswa, seorang guru harus terus menerus belajar bagaimana caranya membelajarkan siswanya lebih baik karena tuntutan jaman yang makin berubah. Kalau dulu dianggap cukup apabila siswa hanya menguasai aspek-aspek kognitif saja dalam pembelajaran sekarang hal itu sangatlah tidak memadai. Siswa juga harus menguasai berbagai kecakapan hidup. Seorang guru “produk lama” kalau tidak mau membaca lagi dan mengikuti kemajuan dan tuntutan jaman akan tidak tahu mengenai perlunya menegakkan pendidikan yang berkualitas.
“Guru Kencing berdiri, murid kecing berlari”. Pepatah ini dapat memberi kita pemahaman bahwa betapa besarnya peran guru dalam dunia pendidikan. Pada saat masyarakat mulai menggugat kualitas pendidikan yang dijalankan di Indonesia maka akan banyak hal terkait yang harus dibenahi. Masalah sarana dan prasarana pendidikan, sistem pendidikan, kurikulum, kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen), dll. Secara umum guru merupakan faktor penentu tinggi rendahnya kualitas hasil pendidikan di suatu sekolah.
Pengemabangan sumber daya manusia merupakan langkah kelanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja yang pada dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja (guru) yang tersedia tetap memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dapat tercapai sebagaimana yang ditentukan.
Cara yang dapat ditempuh dalam upaya peningkatan manajemen sumber daya manusia di sekolah adalah dengan melakukan pembinaan dan pemberadayaan yang terarah dan terus menerus agar personil yang ada dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pendidikan di sekolah. Pembinaan dan pemberdayaan personil mencakup pembinaan akademis atau profesionalnya, karier dan kesejahteraan.
Dalam melakukan pembinaan akademis terhadap tenaga kependidikan adalah berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran dan penguasaan keterampilan pedagogis dalam mengelola kegiatan belajar mengajar serta sikap tenaga kependidikan sebagai pendidik dan pengajar.
upaya yang dapat dilakukan dalam melakukan pembinaan kemampuan akademis tenaga kependidikan antara lain sebagai berikut:
a.    Menentukan syarat minimal kompetensi yang mesti dimiliki oleh setiap tenaga kependidikan yang ada.
b.    Mengajak tenaga kependidikan yang ada di sekolah untuk dapat mengenali kemampuan yang dimilikinya.
c.    Meningkatkan kemampuan akademis tenaga kependidikan melalui berbagai cara yang bisa ditempuh, antara lain:
a)    mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam kegiatan pelatihan yang relevan
b)    menanamkan budaya untuk meningkatkan kemampuan terhadap setiap tenaga kependidikan yang ada
c)    menanamkan budaya untuk berprestasi
d)    menanamkan budaya rasa memiliki
e)    menanamkan budaya belajar, kerja keras, dan membangun diri.
Upaya-upaya yang telah dijelaskan di atas merupaka cara yang dapat dilakukan untuk membina para tanaga pendidik (guru) dalam mengembangkan potensi di dalam dirinya, selain itu dengan sumber daya manusia yang berkualitas SMA Negeri 1 Mojosari dapat meningkatkan pula kualitas pendidikannya.
2.4    Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang terkait dengan manajemen sumber daya manusia di sekolah lebih banyak merujuk pada evektifitas manajemen sumber daya manusia. Selain itu, lebih mengarah pada faktor-faktor yang mendukung dan menghambat evektifitas manajemen sumber daya manusia di sekolah. Penelitian yang didapat masih sangat terbatas terutama yang meneliti mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan Mutu Sekolah. Permasalahan ini seharusnya diteliti agar suatu sekolah tidak hanya mampu merekrut tenaga kerja (guru) seadanya saja, namun juga dapat menciptakan sumber daya manusia yang dapat meningkatkan mutu sekolahnya.
Berdasar penjabaran tersebut, penelitian manajemen sumber daya manusia dalam upaya peningkatan mutu sekolah perlu dilakukan agar suatu sekolah mampu menciptakan sumber daya manusia yang dapat meningkatkan mutu sekolahnya. Meskipun demikian ditemukan beberapa penelitian yang merujuk pada implementasi manajemen sumber daya manusia dalam peningkatan mutu. Kedua penelitian ini tidak ada kesinambungan, namun peneliti mengambilnya dengan alasan: (1) untuk mengetahui tahapan dalam mencari sumber daya manusia yang berkualitas, dan (2) untuk mengetahui bagaimana cara kepala sekolah dalam mengefektifkan tugas para guru-guru di sekolahnya untuk menjadi sumber daya manusia yang berpotensi.
Penelitian yang pertama dilakukan oleh Husni Bawafi yang berjudul “Efektifitas Sumber daya manusia”. Berdasarkan rumusan masalahnya penelitian tersebut membahas mengenai bagaimana cara mengefektifkan sumber daya manusia agar dapat meningkatkan mutu sekolah.
Di dalam penelitiannya Husni Bawafi mengemukakan bahwa, penyebab rendahnya mutu pendidikan Indonesia anatara lain adalah pengelolaan pendidikan yang kurang profesional dan rendahnya mutu sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah Guru. Rendahnya mutu guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru mengajar. Kualitas sumber daya manusia yang diperlukan pada era yang serba modern seperti sekarang ini tentunya tidak akan lahir dalam waktu sekejap tetapai melalui proses yang di dalamnya diperlukan program pendidikan yang diarahkan pada persiapan dan pengembangan kualitas SDM yang sesuai dengan transformasi sosial yang sangat cepat tersebut. dengan istilah lain bahwa SDM yang berkualitas itu mutlak memerlukan manajemen yang baik agar terarah sesuai dengan tujuannya. Untuk itu, diperlukan peran SDM yang kompeten yang memiliki ketrampilan sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan.   
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Husni Bawafi adalah objek/tempat penelitiannya. Husni Bawafi menggunakan objek penelitian efektifitas manajemen Sumber daya manusia dalam organisasi, sedangkan penelitian ini menggunakan objek penelitian Manajemen sumber daya manusia di sekolah. Persamaan penelitian ini adalah materi yang dibahas yaitu manajemen sumber daya manusia.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Zukhrufarisma yang berjudul “Perencanaan Sumber Daya Manusia”. Di dalam penelitiannya Zukhrufarisma mengemukakan bahwa, Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). Dalam sebuah organisasi tidak terlepas dari unsur manusia sebagai sumber daya organisasi yang harus dikelola sebagaimana sumber-sumber daya yang lain. Manusia merupakan sumber daya dalam organisasi yang berpartisipasi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing dan sesuai dengan strategi-strategi yang ditentukan oleh organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva’i ( 2004:35) tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baiik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang.
Manusia yang menjadi sumber daya juga dituntut trampil dalam pengelolaan sumber dana/keuangan atau memanajemen keuangan untuk mendukung tercapaianya tujuan organisasi secara maksimal.
Dari uraian diatas berarti perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen pada organisasi non profit tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan kegiatan perencanaan strategis. Dari kegiatan tersebut, harus diperoleh sejumlah tenaga kerja yang potensial dengan kualitas terbaik. Agar dengan kemampuannya yang terus meningkatkan sesuai dengan tuntutan lingkungan kerja, tidak saja mampu mempertahankan eksistensi organisasi, tetapi juga mampu mengembangkan dan memajukan organisasi.
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Zukhrufarisma dengan penelitian ini adalah subyek penelitinnya. Zukhrufarisma menggunakan subjek perencanaan sumber daya manusia, sedangkan penelitian ini menggunakan subjek penelitian manajemen sumber daya manusia d sekolah. Persamaan penelitian ini adalah materi yang dibahas yaitu manajemen sumber daya manusia yang baik.
Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh Husni Bawafi dan Zukhrufarisma cukup memberikan sumbangan terhadap penelitian ini, namun penelitian ini tetap memberikan ciri khas tersendiri, yaitu cara kepala sekolah dalam mengambil keputusan yang tepat untuk sekolahnya agar sekolah yang dipimpinnya serta guru yang menjadi anggotanya memiliki kompetensi yang baik, sehingga sekolah yang dipimpinnya memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan layak untuk diperhitungkan dengan sekolah-sekolah lain.
2.5    Kerangka Berpikir
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan mengenai sumber daya manusia yang berkompeten di sekolah guna meningkatkan mutu suatu sekolah, maka dapat diasumsikan bahwa  manajemen sumber daya menusia merupakan hal yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu sekolah. Guru sebagai tenaga pendidik, ialah sekelompok sumber daya manusia yang ditugasi untuk membimbing, mengajar dan atau melatih para peserta didik menuju ke arah perubahan yang lebih baik.
Keberhasilan sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan pimpinannya mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Pengelolaan atau manajemen tenaga kependidikan bertujuan untuk memberdayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
Sehubungan dengan itu, fungsi personalia yang harus dilaksanakan pimpinan adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil guna mencapai tujuan. Oleh sebab itu, kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu mengolah dan memanfaatkan segala sumber daya manuasia yang ada, sehingga tercapai efektivitas sekolah yang pada ujungnya menghasilkan perubahan yang diharapkan pada anak didik.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengansumsikan bahwa nantinya kinerja guru di SMA Negeri 1 Mojosari akan meningkat dan memiliki guru-guru yang berkompeten dibidangnya apabila manajemen sumber daya manusia yang dilakukan oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Mojosari dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai yang telah ditetapkan.
Untuk meningkatkan mutu suatu sekolah bukan hanya pekerjaan kepala sekolah saja, namun juga tanggung jawab semua steakholder yang ada di dalamnya, termasuk guru,staff, dan para siswanya. Oleh sebab itu, sumber daya manusia merupakan komponen yang utama dalam pembentukan manajemen sumber daya manusia.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1    Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, akan digunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif menyatakan bahwa kenyataan merupakan hasil konstruksi mental dari individu-individu. Setiap individu memiliki pengalaman, latar belakang, dan konteks yang berbeda-beda, sehingga individu dipandang sebagai pribadi yang unik, menarik, dan tidak dapat diseragamkan satu dengan yang lainnya.
3.2    Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, akan digunakan rancangan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat eksploratoris karena berusaha mengeksplorasi terhadap suatu permasalahan walaupun dengan sedikit informan. Cara yang paling praktis dilakukan adalah dengan melakukan in-depth interview maupun dengan proses Focus Group Discussion (FGD). Logika dalam penarikan kesimpulan penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan logikan induktif yaitu berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menuju ke hal-hal yang bersifat umum berdasarkan informasi-informasi yang membangunnya kemudian dikelaskan ke dalam suatu konsep.
Penelitian ini menggunakan metode tersebut karena sesuai dengan rumusan masalah yakni diskripsi mengenai Manajemen sumber daya manusia yang ada di SMA Negeri 1 Mojosari. Dalam penelitian ini jarang ditemukan angka-angka karena dalam penelitian ini tidak melibatkan angka-angka. Oleh sebab itu, data-data akan disajikan dalam bentuk kata-kata dan bukan berupa angka-angka.
3.3    Lokasi Penelitian
Pengambilan data dilakukan di SMA Negeri 1 Mojosari kabupaten Mojokerto. SMA Negeri 1 Mojosari ini bertempat di Jl. Pemuda no. 55 desa Seduri Kecamatan Mojosari kabupaten Mojokerto propinsi Jawa Timur.
3.4    Kehadiran Peneliti di Lapangan
Pengambilan data dilakukan saat subjek penelitian (Guru dan kepala sekolah) melakukan semua kegiatan di sekolah. Dalam kegiatan tersebut, pertama, peneliti hanya mengamati bentuk perencanaan yang dibuat oleh sekolah untuk merikrut pegawainya. Setelah itu, peneliti melihat program-program sekolah yang mendukung pelaksanaan manajemen sumber daya manusia. Selain itu, peneliti juga meneliti bagaimana kepala sekolah melakukan peningkatan kualitas guru-gurunya di sekolah.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media gambar kegiatan sehari-hari. Dari sinilah, akan diketahui bagaimana manajmen sumber daya manusia yang dilakukan di SMA Negeri 1 Mojosari dalam meningkatkan mutu sekolahnya.
3.5    Data dan Sumber Data
Berdasarkan pada masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bentuk efektifitas Manajemen sumber daya manusia, kemampuan rekruitmen dan upaya peningkatan Manajemen sumber daya manusia di SMA Negeri 1 Mojosari. Oleh karena itu, data yang diambil berupa tuturan atau ujaran yang diperoleh dari guru-guru yang telah dipilih menjadi subjek penelitian. Selain itu, program-program yang dibuat sebagai upaya peningkatan manajemen sumber daya manusia. Tuturan guru-guru didapat saat berkomunikasi verbal secara produktif dan reseptif.
Pada penelitian ini akan dilakukan dalam tiga kurun waktu. Waktu Pertama adalah kepala sekolah, guru, serta staff lainnya melakukan kegiatan/pembelajaran seperti biasa dan peneliti hanya mengamati lingkungan sekolah saja. Secara bersamaan, peneliti juga mengamati bagaimana bentuk komunikasi para guru dengan kepala sekolah, para guru dengan rekan gurunya, dan para guru dengan staff lainnya. Setelah itu, peneliti bertindak sebagai pengamat untuk menjalankan dua kurun waktu, yaitu kemampuan manajemen sumber daya manusia yang dilakukan di SMA Negeri 1 Mojosari . Secara bersamaan juga, peneliti juga mengamati bagaimana upaya kepala sekolah serta sekolahnya yang dilakukan untuk mandapat dan mengembangkan manajemen sumber daya manusia yang ada.
3.6    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1.    Teknik Observasi Partisipasi
Teknik observasi partisipasi disebut dengan istilah pengamatan. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara peneliti secara langsung mengamati subjek penelitian saat pengumpulan data. Peneliti melakukan pendekatan terhadap subjek penelitian dengan selalu berkomunikasi dan bercanda, terutama melakukan komunikasi dengan subjek penelitian agar tampak komunikasi yang terjalin yang dapat dijadikan data penelitian.
Selain itu, peneliti bertindak sebagai partisipasi moderat. Dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Orang dalam yang dimaksud adalah peneliti ikut serta dalam kegiatan manajemen sumber daya manusia yang terdapat di SMA Negeri 1 Mojosari, sedangkan orang luar yang dimaksud adalah peneliti hanya sebatas peneliti yang mengumpulkan data. Dalam mengumpulkan data, peneliti ikut observasi partisipatif dalam beberpa kegiatan, tetapi tidak semuanya (Sugiyono, 2012:66). Dalam teknik ini juga dibutuhkan teknik-teknik yang lain, seperti teknik rekam, teknik catat, dan teknik pancing.
2.    Teknik Wawancara
Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab. Pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, wawancara sebagai strategi utama dalam mengumpulkan data. Pada konteks ini, catatan data lapangan yang diperoleh berupa transkrip wawancara. Kedua, wawancara sebagai strategi penunjang teknik lain dalam mengumpulkan data, seperti observasi partisipan, analisis dokumen, dan fotografi.
3.    Subteknik Rekam
Dalam penelitian ini, teknik rekam dilakukan dengan cara merekam ujaran yang dikomunikasikan oleh subjek. Batas waktu dalam merekam tidak dapat dipastikan karena saat subjek menghasilkan data tidak dapat ditentukan. Hal ini menyebabkan teknik rekam hanya dipakai untuk data yang dihasilkan dari teknik observasi.
4.    Teknik Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memeroleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Sebagian besar, penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang memunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data (Arikunto, 2006:225). Memang kuesioner baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian.
3.7    Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Patton dalam Moleong, 1989:103). Berdasarkan urutan permasalahannya, peneliti akan melakukan beberapa tahap berikut dalam analisis data penelitian ini.
1)    Pengidentifikasian Data
Langkah awal yang dilakukan setelah data terkumpul adalah pengidentifikasian data. Data yang diperoleh dari teknik rekam segera ditranskripkan menjadi data tertulis. Sementara data yang sudah dalam bentuk tulisan atau catatan dikumpulkan menjadi satu untuk diidentifikasi sesuai permasalahan.
2)    Pengklasifikasian Data
Seluruh data yang telah diidentifikasi kemudian diklasifikasikan berdasarkan permasalahan. Pengklasifikasian dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data berdasarkan bentuk perekrutan manajemen sumber daya manusia dan upaya yang dilakukan sekolah.
3)    Penganalisisan Data
Setelah data diklasifikasikan sesuai dengan permasalahan yang ada, kemudian dianalisis berdasarkan pada bentuk perekrutan manajemen sumber daya manusia dan upaya yang dilakukan sekolah.
4)    Penyimpulan Data
Setelah data dianalisis berdasarkan permasalahan bentuk perekrutan manajemen sumber daya manusia dan upaya yang dilakukan sekolah, kemudian ditarik simpulan sesuai dengan rumusan masalah yang ada. Simpulan bukan merupakan rangkuman atau ringkasan, melainkan substansi hasil analisis data sebagai jawaban masalah penelitian.
3.8    Pengecekan Keabsahan Data
Penafsiran dan penjelasan yang diangkat di lapangan. Hamidi menyatakan bahwa teknik yang dapat digunakan dalam kerangka menguji keabsahan data adalah sebagai berikut:
1)    Teknik triangulasi antara sumber data, antara teknik pengumpulan data, antara pengumpulan data (metode, sumber, penelitian, situasi dan teori).
2)    Pengecekan kebenaran informasi kepada informan yang telah ditulis oleh peneliti dalam laporan penelitian dengan cara membacakannya atau sebagainya.
3)    Mendiskusikan dan mengkonsultasikan data yang telah diperoleh dan dianalisis dengan berbagai pihak yang dikompeten dengan teman sejawat termasuk koreksi di bawah para bimbingan.
4)    Perpanjangan waktu penelitian, guna memperoleh bukti yang lengkap dikala ada informasi atau data yang kurang memadai.
3.9    Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1)    Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi penemuan masalah, penemuan judul, penemuan studi pustaka, pengajuan judul, dan penyusunan proposal.
2)    Tahap Pelaksanaan
Beberapa jenis kegiatan ini dilaksanakan pada tahap ini yaitu kegiatan pengumpulan dan pengolahan data sesuai dengan rumusan masalah serta penganalisisan data.
3)    Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian meliputi penyusunan kerangka laporan, penyusunan konsep laporan, penyusunan dan revisi proposal.

DAFTAR PUSTAKA
    Sobri dkk. (2009). Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo.
    Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana.
    Said, Chatlinas. (1998). Pengantar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
    Minarti, Sri. (2011). Manajemen Sekolah, (Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri). Yogyakarta: Ruzz Media.
    Sugiono dkk. (2004). Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
    (https://hendraprijatna68.files.wordpress.com. Manajemen Pemberdayaan SDM di Sekolah. Diunduh pada tanggal 7 Desember 2012 pukul 10.00 WIB).
     (http://M-edukasi.web.id. Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan. Diunduh pada tanggal 29 Desember 2012 pukul 22.15 WIB).
    (http://zukhrufarisma.wordpress.com. Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Rekrutmen. Diunduh pada tanggal 29 Desember 2012 pukul 22.20 WIB).
    (http://asharikeren.wordpress.com. Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Sekolah. Diunduh pada tanggal 29 Desember 2012 pukul 22.45 WIB).
    (http://made.blog.unissula.ac.id. Pendekatan Penelitian. Diunduh pada tanggal 30 Desember 2012 pukul 17.11 WIB).

 

Leave a comment